TAWAKAL/FAJAR
BUTUH TANDEM. Kapten PSM, Andi Oddang (kanan), kesulitan menembus pertahanan Manado United dalam pertandingan di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu, 26 Februari.
BUTUH TANDEM. Kapten PSM, Andi Oddang (kanan), kesulitan menembus pertahanan Manado United dalam pertandingan di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu, 26 Februari.
MAKASSAR -- Performa PSM belum memuaskan. Setelah menjalani enam laga, Andi Oddang dkk baru mengemas 7 poin. Hasil dari satu kali menang, satu kalah, dan empat imbang.
Pengamat sepak bola di Makassar menyoroti kinerja tim pelatih. Mereka menilai, kesalahan terbesar dari manajemen PSM adalah memberi kesempatan kepada pelatih yang tidak mampu.
Dua mantan pemain PSM, Sumirlan dan Yopie Lumindong, mengatakan ada masalah dengan pelatih. Dengan enam laga yang dijalani PSM, belum tampak perubahan performa PSM yang bisa membanggakan. Ironisnya, dua laga kandang PSM secara berturut-turut hanya bisa main seri.
Sumirlan mengatakan, PSM membutuhkan sosok pelatih yang disiplin namun dekat dengan pemain. Pelatih seperti Wilhelmus "Wim" Rijbergen dianggap tidak cocok. Selain baru pertama kali ke Indonesia, gaya melatihnya tidak cocok dengan atmosfer sepak bola Makassar.
Dalam menjalankan sistem kepelatihannya pun, Wim dianggap tidak cocok dengan pemain. Buktinya, strategi yang disampaikan dan diajarkan kepada pemain tidak berjalan baik di lapangan. Malah, pemain sepertinya tidak bisa mampu menerjemahkan keinginan Wim. Mereka kehilangan motivasi.
"Kenapa PSM di babak pertama sering unggul, tetapi babak kedua kecolongan. Terus, kenapa pemain tidak bisa membuat kerja sama yang baik di lapangan. Kalau seperti ini, sebaiknya ganti saja pelatih. Jangan terlalu lama diberi kesempatan," kata Sumirlan.
Materi pemainnya pun menurut Sumirlan perlu diperbaiki. Mengapa PSM mendatangkan lima pemain asing tetapi tidak ada striker. Padahal, Andi Oddang selalu bekerja sendiri di depan. PSM terlalu banyak memiliki gelandang.
Hal yang sama dikatakan Yopie Lumindong. Mantan peman PSM ini mengkritik manajemen dan pelatih yang tidak tepat memilih pemain asing. Menurut Yopie, lawan PSM di LPI berada di bawah kelas tim Pasukan Ramang.
"Akan tetapi, kenapa PSM menggunakan lima pemain asing dan tidak ada striker. Kenapa harus ada dua stoper asing? Kenapa harus dua gelandang? Kenapa yang baru didatangkan striker yang tidak punya power?" tanya Yopie.
Harusnya, menurut Yopie PSM memiliki dua pemain asing di posisi striker, satu gelandang serang, satu gelandang bertahan, dan satu stoper.
Mantan pengurus PSM ini mengatakan, semua itu seharusnya dievaluasi oleh direktur atau manajer teknik. Yopie menambahkan, pelatih tidak mampu membangun motivasi dan kerja sama pemain di lapangan. Wim juga tidak mampu melakukan mobilisasi pemain dan teknik. Mantan pemain legenda di Belanda itu rupanya belum berhasil memberikan hasil latihan yang baik bagi pemain. (die)
Pengamat sepak bola di Makassar menyoroti kinerja tim pelatih. Mereka menilai, kesalahan terbesar dari manajemen PSM adalah memberi kesempatan kepada pelatih yang tidak mampu.
Dua mantan pemain PSM, Sumirlan dan Yopie Lumindong, mengatakan ada masalah dengan pelatih. Dengan enam laga yang dijalani PSM, belum tampak perubahan performa PSM yang bisa membanggakan. Ironisnya, dua laga kandang PSM secara berturut-turut hanya bisa main seri.
Sumirlan mengatakan, PSM membutuhkan sosok pelatih yang disiplin namun dekat dengan pemain. Pelatih seperti Wilhelmus "Wim" Rijbergen dianggap tidak cocok. Selain baru pertama kali ke Indonesia, gaya melatihnya tidak cocok dengan atmosfer sepak bola Makassar.
Dalam menjalankan sistem kepelatihannya pun, Wim dianggap tidak cocok dengan pemain. Buktinya, strategi yang disampaikan dan diajarkan kepada pemain tidak berjalan baik di lapangan. Malah, pemain sepertinya tidak bisa mampu menerjemahkan keinginan Wim. Mereka kehilangan motivasi.
"Kenapa PSM di babak pertama sering unggul, tetapi babak kedua kecolongan. Terus, kenapa pemain tidak bisa membuat kerja sama yang baik di lapangan. Kalau seperti ini, sebaiknya ganti saja pelatih. Jangan terlalu lama diberi kesempatan," kata Sumirlan.
Materi pemainnya pun menurut Sumirlan perlu diperbaiki. Mengapa PSM mendatangkan lima pemain asing tetapi tidak ada striker. Padahal, Andi Oddang selalu bekerja sendiri di depan. PSM terlalu banyak memiliki gelandang.
Hal yang sama dikatakan Yopie Lumindong. Mantan peman PSM ini mengkritik manajemen dan pelatih yang tidak tepat memilih pemain asing. Menurut Yopie, lawan PSM di LPI berada di bawah kelas tim Pasukan Ramang.
"Akan tetapi, kenapa PSM menggunakan lima pemain asing dan tidak ada striker. Kenapa harus ada dua stoper asing? Kenapa harus dua gelandang? Kenapa yang baru didatangkan striker yang tidak punya power?" tanya Yopie.
Harusnya, menurut Yopie PSM memiliki dua pemain asing di posisi striker, satu gelandang serang, satu gelandang bertahan, dan satu stoper.
Mantan pengurus PSM ini mengatakan, semua itu seharusnya dievaluasi oleh direktur atau manajer teknik. Yopie menambahkan, pelatih tidak mampu membangun motivasi dan kerja sama pemain di lapangan. Wim juga tidak mampu melakukan mobilisasi pemain dan teknik. Mantan pemain legenda di Belanda itu rupanya belum berhasil memberikan hasil latihan yang baik bagi pemain. (die)
0 komentar:
Posting Komentar