Kamis, 17 November 2011

 
 
Panjat tebing kembali menambah medali emas, Selasa 15 November. Atlet asal Makassar, Hj Wilda Baco sukses menjadi yang terbaik pada nomor lead perseorangan putri.

Dalam pertandingan final, Wilda sukses menaklukkan jalur lead yang menantang sekaligus menyaingi delapan pesaingnya. Termasuk rekannya sesama asal Makassar, Ilmawati Labanu.

Mantan atlet Sulsel yang kini membela Jawa Timur pada berbagai kejuaraan itu, mampu memanjat paling tinggi. Dia menyisakan satu pijakan sebelum terjatuh. Wilda mendapat poin tertinggi, 48.

"Mungkin tadi yang jadi masalah adalah jangkauan saja. Postur saya pendek," katanya usai pertandingan.

Wilda adalah putri H Baco Ahmad, mantan pemain PSM Makassar. Dia pernah beberapa kali memperkuat Sulsel di berbagai kejuaraan nasional, termasuk PON.

Belakangan, dia bersama beberapa atlet panjat tebing Sulsel lainnya pindah ke Jawa Timur. Iming-iming perhatian yang lebih baik kepada atlet menjadi salah satu penyebab hengkangnya Wilda dkk.

Selain Wilda, satu atlet panjat tebing Sulsel lainnya yang hengkang ke Jawa Timur adalah Ilmawati Labanu. Hebatnya, Ilmawati sukses merebut medali perak pada nomor lead, kemarin.

"Saya rasa yang paling tangguh adalah Ilmawati, karena dia juga mampu manjat sampai puncak di sesi kualifikasi," kata Wilda memuji rekannya.

Pada SEA Games XXVI/2011, Sulsel hanya diwakili dua atlet untuk panjat tebing. Keduanya adalah Hermawan dan Tri Adianti yang akan bertanding pada nomor speed.

Sekretaris Umum KONI Sulsel, Nukhrawi Nawir berharap kedua atlet tersebut juga mampu menyumbangkan medali emas bagi Indonesia.

Angkot pun ikut serta dalam SEA Games XXVI




INASOC Sumatera Selatan hanya memilih angkot yang berbahan bakar gas atau BBG.
Perhelatan SEA Games XXVI benar-benar menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Palembang. Tidak terkecuali bagi 30 sopir angkutan kota (angkot) yang bertugas di Jakabaring Sports City (JSC).

Salah satu sopir angkot yang beroperasi di JSC selama SEA Games, Sarwani, mengaku gara-gara terpilih kerjanya lebih santai. Pria yang menarik angkot trayek Pakjo-Ampera tersebut mengaku bersyukur dengan adanya SEA Games di Palembang.

"Saya senang ada SEA Games ini, kerja saya jadi lebih santai. Kalau narik kan capek dan di sini trayeknya lebih dekat," ujar Sarwani.

Sarwani mengaku tidak tahu pasti berapa sewa yang diterima per hari selama SEA Games. Namun, kabarnya mencapai Rp500 ribu per hari.

"Soal bayaran saya tidak jelas, saya tidak mengerti, Karena saya dijanjiin oleh yang punya mobil ini akan dibayar setelah SEA Games selesai," papar pria 56 tahun tersebut.

Angkot yang beroperasi di JSC selama SEA Games merupakan angkot-angkot pilihan yang berasal dari seluruh wilayah Palembang. INASOC Sumatera Selatan hanya memilih angkot yang berbahan bakar gas atau BBG.

Jam kerja angkot di SEA Games mulai dari 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. "Tapi, biasanya kami sudah berkumpul di Jakabaring ini mulai jam 06.30 WIB," katanya.

Satu Lagi, Pembalap Tewas di Sirkuit



Mobil Guido Falaschi pasca kecelakaan (REUTERS/Laura Cano)

Satu lagi kecelakaan tragis di ajang balap mobil memakan korban jiwa. Kali ini, balapan Touring Car di Argentina merenggut nyawa pembalap tuan rumah, Guido Falaschi.

Pada balapan di Sirkuit Juan Miguel Fangio, 13 November 2011, insiden hebat terjadi di lap terakhir--berawal dari keluarnya mobil Falaschi dari lintasan hingga menabrak dinding pembatas.

Mobil pembalap 22 tahun tersebut terempas kembali ke tengah lintasan, kemudian terhantam mobil yang ada di belakangnya. Tim medis sempat memberi penanganan pertama pada Falaschi, namun 40 menit berlalu, nyawa sang pembalap tak mampu diselamatkan lantaran luka-luka di perutnya terlalu parah.

Tewasnya Falaschi menambah panjang deretan pembalap yang menjadi korban keganasan sirkuit. Sebelumnya, kecelakaan tragis saat balapan juga merenggut nyawa pembalap Indy Car, Dan Wheldon, juga pembalap MotoGP asal Italia, Marco Simoncelli.

berikut videonya;

Basket Putra Indonesia akan melawan Thailand di Semifinal




Timnas basket putra Indonesia memastikan juara Grup B setelah menang atas Singapura dengan skor 80-75 di Britama Arena Sport Center Jakarta Utara, Rabu, 16 November 2011.
Tim asuhan Rastafari Horongbala itu sebenarnya telah memastikan satu tiket ke babak semifinal setelah mengumpulkan nilai sempurna, empat poin dari hasil dua kali bertanding.

Dengan kemenangan atas Singapura itu, tim basket putra mengukuhkan posisi juara grup B dengan torehan poin sempurna. Di babak semifinal yang akan digelar Jumat, 18 November, Mario Wuysang Cs akan bertemu tim kuat Thailand.

Bertanding dengan kepercayaan diri tinggi, tim basket putra justru kesulitan menahan gempuran Singapura yang tampil ngotot di game pertama. Hingga pertengahan quarter empat, timnas terus tertinggal angka dari Singapura. Beruntung, Rony Gunawan Cs yang memaksimalkan raihan tiga angka, akhirnya mampu mengejar ketertinggalan dan menyalip skor.

Mario Wuysang Cs yang mendapat instruksi pelatih untuk terus mencoba menembakan bola tiga angka akhirnya berhasil mengejar poin ketertinggalan. Hingga pertandingan usai, timnas basket unggul 80-75 dari Singapura.

"Kami akui mengalami kendala saat defense. Itu kenapa kami tertinggal angka sejak quarter pertama. Ini yang tidak terjadi saat menghadapi Malaysia di pertandingan sebelumnya. Tapi akhirnya anak-anak mampu bermain lepas, dan bisa menang setelah berhasil mengejar skor," ujar manajer tim, Syailendra Surmansyah Bakrie.

Turun dengan formasi Xaverius Prawiro,  Amin Prihantono, Mario Wuysang, Ponsianus Indrawan, dan Rony Gunawan, tim basket putra kerap melakukan kesalahan saat tertinggal angka di quarter awal. Proses kejar mengejar poin juga baru terjadi di quarter empat, saat poin menunjukan 62-65 untuk Singapura.

"Ini yang akan kami evaluasi kembali jelang menghadapi Thailand nanti. Tentu kualitas tim Thailand tidak bisa dianggap remeh. Tapi dengan kemenangan ini kami sangat bersyukur dapat menjadi juara grup, dan melaju ke semifinal dengan mulus," ujar Syailendra.

Point guard Indonesia, Rony Gunawan yang mencetak 23 poin pada pertandingan tersebut mengakui mereka sempat kedodoran dalam bertahan di awal permainan. Beruntung, mental timnas kembali bangkit, usai beberapa kali tembakan tiga angka menghasilkan poin.

"Kami baru bisa membenahi permainan di akhir game. Saya sendiri salut dengan kengototan Singapura malam ini. Tapi lebih salut lagi dengan perjuangan timnas yang akhirnya bisa merebut angka, dan menang atas Singapura," ujar Rony.