Senin, 05 Desember 2011

Empat Pemain Lagi Akan Ditendang Chelsea!



Setelah memastikan memberi lampu hijau untuk Alex dan Nicolas Anelka, masih akan ada empat bintang lagi yang akan dipersilahkan Chelsea keluar dari Stamford Bridge.

Andre Villas-Boas memastikan memang Alex dan Nicolas Anelka telah direstui untuk angkat koper dimulai pada bulan Januari nanti, namun ternyata mereka berdua bukan yang terakhir.

Masih akan ada korban lain, dan hal itu juga diinginkan oleh sang pemilik Roman Abramovich. Pria Rusia itu mendukung penuh langkah AVB melakukan peremajaan pada The Blues Army.

Kabar dari Inggris 4 korban lain yang dipersilahkan angkat koper adalah Didier Drogba, Salomon Kalou, Jose Bosingwa dan Paulo Ferreira semua boleh dibeli oleh klub yang berminat.

Sportsmail bahkan menyebut bahwa Nicolas Anelka telah terjual ke Shanghai Shenhua, sebuah klub di China, dengan harga pembelian sekitar 6,4 Juta Poundsterling.

Didier Drogba sepertinya baru akan angkat kaki di akhir musim, ia sudah menyatakan akan menghormati hingga kontraknya benar-benar habis, jadi ia hanya akan melakukan perjanjian pra kontrak dengan klub baru-nya di Januari ini.

Salomon Kalou disebut akan ditampung oleh klub London lainnya, Arsenal, sementara Alex kabarnya akan ditampung Juventus yang sedang mencari bek tengah.

Kepergian sejumlah nama memang harus diimbangi dengan pembelian baru, untuk tiga nama yang kabarnya sedang getol dipercepat agar bisa dibeli di Januari adalah striker Universidad de Chile, Eduardo Vargas, bek sayap Porto, Alvaro Pereira dan bek tengah Bolton, Gary Cahill.

Berbekal Sepatu Rp25 Ribu, Kini Jadi Bintang

Saking senangnya, sepatu itu tidak dilepas dan terus dipakai saat tidur.

Andik Vermansyah mengenakan kostum David Beckham

Kostum nomor 23 dan bertuliskan 'Beckham' yang dikenakannya sedikit kebesaran. Namun, Andik Vermansyah tetap terlihat sumringah mengenakannya sambil menimang-nimang bola di atas jalanan yang belum beraspal.

Tiga hari setelah laga Timnas Indonesia Selection melawan Los Angeles Galaxy di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Andik membuktikan pernyataannya. Ya, setelah berhasil bertukar kostum dengan ikon sepakbola dunia, David Beckham, hingga kini kostum mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu belum dicucinya.

"Sampai hari ini, kaos Beckham belum dan tidak akan saya cuci. Saya sedang cari pigura untuk kenang-kenangan nanti," ujar Andik saat ditemui VIVAnews.com di rumahnya Jl Kalijudan Taruna II no 90, Surabaya, Sabtu 3 Desember 2011.

Nama Andik di persepakbolaan dalam negeri memang semakin melesat usai laga melawan LA Galaxy. Selain tampil apik sepanjang pertandingan, Andik semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah sukses bertukar kostum dengan Beckham.
Andik Vermansyah mengenakan kostum David Beckham

Bahkan gelandang asal Inggris itu sendiri yang meminta bertukar kostum dengan Andik. Hal itu dilakukan Beckham sebagai permintaan maaf atas tekel yang dilakukannya terhadap Andik. Namun, Beckham juga mengakui penampilan impresif Andik.

Perjuangan Andik untuk menjadi pesepakbola profesional tidaklah mudah. Ambisi gelandang serang yang lahir di Jember 20 tahun silam untuk berkarir di sepakbola sempat mendapat tentangan dari orang tuanya, terutama dari ibundanya, Jumiyah. Bahkan Jumiyah kerap mencubit Andik jika terlalu asyik dengan sepakbola di masa kecil.

"Ada perasaan khawatir Andik main bola. Apalagi tubuhnya kecil. Sempat saat kelas 4 SD seingat saya, dia bolos setahun nggak mau sekolah karena ingin main bola. Namanya orang tua, saya jelas marah," terang Jumiyah.
Andik Vermansyah dengan kostum David Beckham
Melihat tekad dan ambisi sang anak, hati Jumiyah pun luluh. Kehidupan ekonomi yang sulit tidak menyurutkan Jumiyah dan suaminya, Saman, untuk mendukung ambisi Andik berkarir di dunia sepakbola.

Bahkan keduanya harus kerja keras untuk bisa membelikan pemain Persebaya tersebut sebuah sepatu sepakbola. Maklum penghasilan Saman dari pekerjaannya sebagai tukang batu dan Jumiyah sebagai karyawan pabrik, tidaklah cukup untuk membeli sepatu sepakbola. Jumiyah akhirnya mencari penghasilan tambahan dari berjualan kue, koran dan es.

"Terkumpul Rp 25 ribu. Saya sendiri yang ngantar ke Gembong (pasar barang-barang bekas di kawasan tengah kota Surabaya). Sempat cemas karena tidak ada uang lebih, kebetulan harganya juga pas dengan uang yang kami bawa. Bolak-balik saya tawar, penjualnya tidak mau turunkan harga," papar Jumiyah.
David Beckham tukar seragam dengan Andik Vermansyah
Saking senangnya, tambah Jumiyah, sepatu itu tidak dilepas dan terus dipakai saat tidur. Tak disangka, sepatu buatan lokal itu membawa Andik terbang tinggi.

Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Andik memang mendapat perhatian lebih dari orang tuanya. Terutama dari ibundanya. Apalagi sejak 1 tahun, keluarga kecil ini ke Surabaya. Lengketnya hubungan ibu dan anak itu terlihat ketika Jumiyah harus bekerja membantu ekonomi Saman.

"Saya waktu itu kerja di pabrik. Andik tetap saya bawa kerja karena tidak ada yang ngawasi di rumah. Kalau tidur, saya taruh di bawah mesin," kenang Jumiyah.

Tak hanya itu, ekonomi yang pas-pasan membuat keluarga Andik empat kali pindah kontrakan. Dan itu berakhir setelah Andik mampu membelikan rumah di Jl Kalijudan Taruna II no 90. Rumah mungil bercat kuning itu nampaknya bakal jadi muara kehidupan pasangan Saman-Jumiyah di Surabaya.

Kini dengan terangkatnya ekonomi keluarga seiring meningkatnya karir Andik, baik Jumiyah dan Saman berharap tidak terlena gemerlapnya kehidupan. Mereka pun sudah ikhlas jika Andik ingin meneruskan karir ke Eropa.
"Sekarang sudah dewasa, kalau memang sesuai dengan keinginannya kami tentu akan mendukung. Sebenarnya dua tahun lalu sudah ditawari main di Eropa. Saya nggak tahu klub mana, tapi saya sarankan pada Andik untuk tidak menjawab tawaran itu. Usianya masih muda, kasihan kalau jauh dari keluarga," ucap Saman.
Sukses Andik sebagai pesepakbola juga tak lepas dari perhatian kakak ketiganya, Agus Dwi Cahyono. Selisih usia yang hanya tiga tahun, membuat hubungan keluarga itu ibarat pertemanan.
Adalah Agus yang mendorong Andik keluar dari SSB Dwikora dan pindah ke Kedawung Setia Indonesia (KSI). Di klub barunya, Andik mulai merasakan atmosfir kompetisi. Beberapa kali dirinya jadi pilihan utama saat main di sebuah turnamen.

"Mas Agus yang selalu mendorong saya. Termasuk pilihan-pilihan yang ditawarkan manajemen Persebaya," tegas Andik.

Delapan Jahitan Untuk Pelipis Del Piero



Pemain veteran Juventus, Alessandro Del Piero harus mendapatkan delapan jahitan di alisnya setelah mengalami cedera ketika Juventus mengalahkan Cesena.

Kapten Juve tersebut masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-56, namun pemain yang dikabarkan bakal meninggalkan Juve ini hanya bermain selama depan menit, karena harus diganti akibat mengalami cedera di alisnya.

Cedera yang dialami oleh Del Piero tersebut didapatnya setelah, kaki Marco Rossi "mampir" ke kepalanya dan membuat Del Piero terkapar, untuk menghindari cedera yang lebih parah, pemain berusia 37 tahun ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Selain mendapatkan jahitan, Del Piero juga akan melakukan check-up untuk mengetahui seberapa parah cederanya.