MANCHESTER, FAJAR - Manchester City klub kaya. Tetapi, keuangannya tidak sehat. The Sun menulis, City mencatat nominal kerugian terbesar sepanjang sejarah Premier League, menggantikan catatan Chelsea yang memegang rekor tersebut selama enjam tahun.
Musim lalu, jumlah kerugian City 194,9 juta poundsterling atau sekira Rp 2,7 triliun. Sedangkan Chelsea mencatatkan tekor 141 juta poundsterling pada musim 2004/2005.
Jika dirata-ratakan, City mengalami kerugian Rp7 miliar per hari. Namun, pihak City menolak jika kerugian itu disebut berimbas besar. Menurut manejemen, itu merupakan bagian rencana pengembangan klub jangka panjang.
City juga percaya, jumlah kerugian bisa dikurangi setelah ada kesepakatan dengan Etihad Airlines sebagai sponsor jersey dan stadion. Pemasukan dari sponsor dan hak siar juga diprediksi bertambah besar.
"Lihatlah perusahaan-perusahaan yang diinvestasi oleh Sheikh Mansour. Dia tidak mengambil bisnis yang buruk. Dia ingin Manchester City punya kekuatan finansial. Selalu seperti itulah kondisinya," ungkap seorang sumber City.
Mancini Tolak Tevez
Masih dari City, perselisihan antara pelatih Roberto Mancini dan strikernya, Carlos Tevez mencapai titik klimaks. Mancini dengan tegas mengatakan tak akan menerima Tevez lagi.
Ulah Tevez yang kabur ke Argentina betul-betul membuat Mancini geram. "Saya pikir dia tidak bisa ke City lagi. Saya tahu dia sedang berada di Argentina sekarang," ujar Mancini seperti dikutip AFP, kemarin.
Mancini menambahkan, membahas Tevez sebagai hal yang sia-sia. Lebih baik, kata dia, membicarakan soal pertandingan yang akan dilakoni timnya. Dia tak mau lagi berpolemik soal Tevez.
Belum ada pernyataan balasan dari Tevez. Yang jelas, pemain 27 tahun itu memang sudah dikait-kaitkan dengan sejumlah klub. Setelah AC Milan, Inter Milan juga dikabarkan tertarik.
Kisruh Tevez bermula saat dirinya dituding menolak bermain ketika menghadapi Bayern Munchen pada lanjutan Liga Champions, 28 September lalu. Saat itu, dia akan diturunkan dari bangku cadangan.
Tevez membantah. Sejumlah saksi menguatkan alibinya. Tetapi manajemen City tetap memberi denda sebulan gaji dan skorsing dua pekan bagi kapten dan top scorer tim musim lalu itu. (*)